Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Berpikir Positif : The Power of Positive Thingking

Konsep berpikir positif - Di dunia saat ini, semakin banyak orang berbicara tentang kekuatan berpikir positif. Ini adalah konsep yang memiliki pandangan yang sangat tinggi tentang sifat dan kemampuan manusia. Para pendukungnya mengajarkan bahwa pikiran manusia memiliki kekuatan untuk mengubah keinginan menjadi kenyataan melalui optimisme. Dengan kata lain The Power Of Positive Thinking mengacu pada kekuatan menciptakan pikiran, yang menciptakan dan memfokuskan energi ke dalam kenyataan. Menciptakan hasil yang positif, yang Anda anggap bermanfaat bagi diri Anda sendiri atau orang lain.

Konsep berpikir positif

Berpikir positif adalah sikap mental yang mengakui pikiran, kata-kata, dan gambaran yang mendukung pertumbuhan, perluasan, dan kesuksesan ke dalam pikiran. Ini adalah sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik dan menyenangkan. Pikiran positif mengantisipasi kebahagiaan, kegembiraan, kesehatan dan hasil yang sukses dari setiap situasi dan tindakan. Apapun yang diharapkan pikiran, ia menemukan. Ini adalah alat yang ampuh yang dimiliki setiap orang, tetapi banyak orang tidak menyadarinya.

BERPIKIR POSITIF TERMASUK:

1. Kemampuan bawaan kita untuk menghasilkan hasil yang diinginkan dengan pikiran positif.

2. Memiliki keyakinan pada kemungkinan bahkan ketika fakta tampaknya menunjukkan sebaliknya.

3. Membuat pilihan kreatif.

4. Bertemu langsung dengan masalah.

KONSEP BERPIKIR POSITIF 

Segala sesuatu di dunia bentuk didahului oleh sebuah pikiran. Pikiran tidak ada di dunia bentuk, bentuk bukan di dunia pikiran. Tapi yang satu sebenarnya mendahului yang lain dalam semua kasus. Jika seseorang ingin mempengaruhi bentuk, ia harus bekerja dengan sebab, bukan akibat. Pikiran adalah sebab, bentuk adalah akibat. Dan ketika kita bekerja dalam ranah pemikiran, memilih yang negatif atau positif akan mempengaruhi hasilnya.

Sederhananya, kita hidup di dunia sebab dan akibat, yaitu untuk setiap sebab ada akibat dan setiap akibat harus memiliki sebab. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini (bentuk) adalah akibat, penyebabnya adalah pikiran. Pikiran ini mempengaruhi seluruh alam semesta. Dan setiap pikiran yang sekali dihasilkan dan dikirim menjadi tidak tergantung pada otak dan pikiran dan akan hidup dengan energinya sendiri tergantung pada intensitasnya.

Konsep berpikir positif

Semua perasaan, keyakinan, dan pengetahuan kita didasarkan pada pikiran internal kita, baik sadar maupun bawah sadar. Kami memegang kendali, entah kami menyadarinya atau tidak. Kita bisa menjadi positif atau negatif, antusias atau membosankan, aktif atau pasif. Sikap ini dipertahankan oleh percakapan batin yang kita lakukan terus-menerus dengan diri kita sendiri, baik secara sadar maupun tidak sadar.

Mistik telah lama berpendapat bahwa kita, pada kenyataannya, mengontrol realitas kita; bukan hanya hal-hal kecil dalam hidup, tetapi semuanya. Kami menciptakan seluruh dunia kami dengan cara kami berpikir. Pikiran adalah penyebab dan kondisi adalah akibatnya. Keadaan dan kondisi kita tidak ditentukan oleh dunia luar; dunia di dalam diri kita yang menciptakan bagian luar. Mereka berpendapat bahwa terlepas dari keadaan kita, setiap orang memiliki kemampuan bawaan, Semesta atau Tuhan untuk menciptakan atau mengubah kenyataan sesuai pilihan kita. Ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan berpikir positif. 

Konsep berpikir positif

Mereka mengatakan bahwa kita di sini bukan untuk menderita atau menjalani kehidupan yang sengsara, melainkan, setiap konflik atau masalah yang kita hadapi hanyalah sebuah kesempatan untuk mengekspresikan diri kita yang lebih tinggi, untuk berkembang dan mengubah keadaan sesuai dengan keinginan kita. Mereka mengklaim bahwa tidak ada yang namanya Tuhan yang berusaha menghukum dan yang disebut kesalahan hanyalah kesempatan untuk tumbuh.

Konsep-konsep tentang kekuatan berpikir positif ini, yang pernah terbatas pada sedikit orang yang telah memulai, terungkap dalam apa yang disebut Zaman Baru. Suara-suara dari orang-orang seperti Ram Dass, Deepak Chopra, Joel Goldsmith, John Price, L. Ron Hubbard, Dr. Hew Len dan banyak lagi lainnya mengungkapkan gagasan bahwa kenyataan adalah buatan dan pilihan kita sendiri, terlepas dari penampilan yang berlawanan. 

Premis dasarnya adalah bahwa pengondisian masa lalu kita harus dievaluasi ulang dan bahwa kita harus secara sadar menentukan cara kita ingin hidup. Kita harus menggunakan kekuatan berpikir positif untuk menciptakan hal-hal (kenyataan) yang baik untuk kita dan orang lain.

KESIMPULAN

Konsep berpikir positif

Segala sesuatu di dunia bentuk didahului oleh sebuah pikiran. Pikiran tidak ada di dunia bentuk, bentuk bukan di dunia pikiran. Tapi yang satu sebenarnya mendahului yang lain dalam semua kasus. Jika seseorang ingin mempengaruhi bentuk, ia harus bekerja dengan sebab, bukan akibat. Pikiran adalah sebab, bentuk adalah akibat. Dan ketika kita bekerja dalam ranah pemikiran, memilih yang negatif atau positif akan mempengaruhi hasilnya.

Sederhananya, kita hidup di dunia sebab dan akibat, yaitu untuk setiap sebab ada akibat dan setiap akibat harus memiliki sebab. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini (bentuk) adalah akibat, penyebabnya adalah pikiran. Pikiran ini mempengaruhi seluruh alam semesta. Dan setiap pikiran yang sekali dihasilkan dan dikirim menjadi tidak tergantung pada otak dan pikiran dan akan hidup dengan energinya sendiri tergantung pada intensitasnya.

Itulah The Power of Positive Thingking yang harus kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari kita.